Hoaaahhhh...
Saya memang pecinta media KOMPAS. Tapi, entah mengapa sepertinya untuk saat ini saya ingin berhenti berlangganan KOMPAS dulu. Tanggal 19 Desember 2010 ini tepat saya delapan bulan berlangganan. Setelah itu saya ingin off dulu. Alasannya? Ya, pasti ada alasan.
1. Dari awal saya ingin berlangganan KOMPAS karena ingin membuat kliping rubrik CerPen-nya saja. Beberapa waktu lalu saya ketemu satu blog yang isinya CerPen dari KOMPAS sejak dari April 2003. Alamatnya http://cerpenkompas.wordpress.com/ ada di list blog saya. Saya ternganga saat mendapatkannya. Hahahaha.... Jadi, saya ingin berhenti berlangganan dulu.
2. Otomatis rubrik-rubrik yang lain pun ingin saya kliping juga. Mau tak mau saya harus sabar setiap membuka lembar demi lembar KOMPAS agar tidak ada yang terlewatkan. Dan semua itu butuh waktu (pembenaran dari rasa malas saya, hahahaha...) yang akhirnya membuat KOMPAS yang belum dibolak-balik menjadi menumpuk di kamar saya dan saya.....aarrrrggghhhh.....malas melihatnya!! Padahal saya yang malas, hehehe... Karena itu saya ingin berhenti berlangganan dulu.
3. Saya terkesan sibuk. Buktinya saya hampir tidak ada waktu untuk membolak-balik KOMPAS dengan pebuh konsentrasi layaknya bapak-bapak yang setiap pagi bisa menghabiskan waktunya di teras untuk membaca koran sambil merokok dengan ditemani secangkir kopi. Owwwhhhh...saya tidak ada waktu. Terlalu banyak pekerjaan seorang perempuan yang sudah menunggu di dalam rumah untuk segera dikerjakan. Makanya saya ingin berhenti berlangganan dulu.
4. Biaya berlangganannya memang lebih murah dibandingkan untuk yang umum. Saya ambil kategori untuk golongan akademis makanya bisa dapat Rp.50.000,- per bulan untuk berlangganan. Tapi, dengan kondisi saya yang sudah saya jelaskan di poin 1, 2 dan 3, sepertinya saya harus mikir-mikir lagi deh untuk berlangganan. Setidaknya bulan depan uang Rp.50.000,- nya bisa saya simpan untuk keperluan yang lain. Oleh karena itu, wajar-wajar saja saya ingin berhenti berlangganan dulu.
Huuufffttt... Nanti saya hubungi distributornya (Bang Erick). Kira-kira tanggal 18 Desember 2010 saja saya telpon beliau.
Saya memang pecinta media KOMPAS. Tapi, entah mengapa sepertinya untuk saat ini saya ingin berhenti berlangganan KOMPAS dulu. Tanggal 19 Desember 2010 ini tepat saya delapan bulan berlangganan. Setelah itu saya ingin off dulu. Alasannya? Ya, pasti ada alasan.
1. Dari awal saya ingin berlangganan KOMPAS karena ingin membuat kliping rubrik CerPen-nya saja. Beberapa waktu lalu saya ketemu satu blog yang isinya CerPen dari KOMPAS sejak dari April 2003. Alamatnya http://cerpenkompas.wordpress.com/ ada di list blog saya. Saya ternganga saat mendapatkannya. Hahahaha.... Jadi, saya ingin berhenti berlangganan dulu.
2. Otomatis rubrik-rubrik yang lain pun ingin saya kliping juga. Mau tak mau saya harus sabar setiap membuka lembar demi lembar KOMPAS agar tidak ada yang terlewatkan. Dan semua itu butuh waktu (pembenaran dari rasa malas saya, hahahaha...) yang akhirnya membuat KOMPAS yang belum dibolak-balik menjadi menumpuk di kamar saya dan saya.....aarrrrggghhhh.....malas melihatnya!! Padahal saya yang malas, hehehe... Karena itu saya ingin berhenti berlangganan dulu.
3. Saya terkesan sibuk. Buktinya saya hampir tidak ada waktu untuk membolak-balik KOMPAS dengan pebuh konsentrasi layaknya bapak-bapak yang setiap pagi bisa menghabiskan waktunya di teras untuk membaca koran sambil merokok dengan ditemani secangkir kopi. Owwwhhhh...saya tidak ada waktu. Terlalu banyak pekerjaan seorang perempuan yang sudah menunggu di dalam rumah untuk segera dikerjakan. Makanya saya ingin berhenti berlangganan dulu.
4. Biaya berlangganannya memang lebih murah dibandingkan untuk yang umum. Saya ambil kategori untuk golongan akademis makanya bisa dapat Rp.50.000,- per bulan untuk berlangganan. Tapi, dengan kondisi saya yang sudah saya jelaskan di poin 1, 2 dan 3, sepertinya saya harus mikir-mikir lagi deh untuk berlangganan. Setidaknya bulan depan uang Rp.50.000,- nya bisa saya simpan untuk keperluan yang lain. Oleh karena itu, wajar-wajar saja saya ingin berhenti berlangganan dulu.
Huuufffttt... Nanti saya hubungi distributornya (Bang Erick). Kira-kira tanggal 18 Desember 2010 saja saya telpon beliau.
No comments:
Post a Comment