"Kakak gak bisa maksa orang untuk suka sama kakak," kata dia.
Kalimat itu terus terngiang walau pada saat itu saya bukan dapat dari mendengar tapi dari membaca message FB saya. Kalimat itu memang ada benarnya. Sangat ada. Ya, memang begitu kalau saya tidak bisa memaksakan orang lain untuk suka sama saya. Sebenarnya bukan maksa, tapi entahlah.
Saya memang tidak suka jika tau ada seseorang tiba-tiba tanpa sebab membenci saya sementara saya merasa tidak ada berbuat salah kepada seseorang tersebut. Posisinya adalah saya tidak tau apa-apa. Belum lagi jika saya tanya "kenapa", jawaban yang didapat bukan "mengapa dia benci saya?" tapi tidak jelas. Saya pikir tidak ada orang yang menginginkan sebuah hubungan itu tidak nyaman kecuali itu memang pilihan sendiri.
Benci menduga-duga. Apakah kalau saya terus bertanya "apa salah saya?" itu menandakan kalau saya egois? Ada yang berpendapat begitu karena saya hanya memikirkan diri saya sendiri tentang "apa salah saya?" yang sudah membuat hubungan menjadi tidak nyaman. Sementara saya dianggap tidak memikirkan perasaan dia yang tiba-tiba membenci saya dan ditambah lagi saya terus bertanya "apa salah saya?". Sikap saya seperti itu dikatakan egois oleh beberapa orang. Benarkah???
Hanya tidak ingin ada salah paham makanya saya bertanya.
Sekarang, saya tau beberapa orang yang tidak menyukai saya tanpa sebab (bagi saya). Sikap saya sekarang, saya akan menganggap semua baik-baik saja walau saya didiamkan sambil terus introspeksi diri karena manusia di dunia ini bukan hanya saya dan kamu saja.
---tak perlu alasan saya mencintai kamu yang membenci saya
No comments:
Post a Comment