"Kamu sudah pulang? Aku dari tadi menunggumu."
Kamu menatapku heran dengan segudang penasaran. Tidak biasanya dia menungguku, mungkin begitu pikirmu. Tapi, aku memang sedang menunggumu. Bukan untuk melanjutkan "perang" di antara kita, hanya saja ini sesuatu yang sangat sensitif. Kamu masih mematung di depan pintu.
"Aku buatkan kopi ya?"
Aku berusaha mencairkan suasana. Kamu hanya mengangguk dan langsung masuk ke dalam kamar. Dari luar aku dengar pintu kamar kamu kunci dan aku pun menangis.
No comments:
Post a Comment