Siang ini akan menjadi siang yang menyebalkan.
: aku sakit perut karena tadi makan coklat, lagi.
Kemudian aku pun berbaring sambil menatap kamu di pojokan sana. Lama sudah aku mendiamkanmu. Menegur pun aku tak mau. Tapi, Tuhan selalu memasukkan kamu ke dalam pikiranku. Salah jika sekarang aku mengatakan hanya kamu yang selalu aku pikirkan? Kalau salah, kamu memang terlalu.
Sering aku bolak-balik lembar buku harianku. Aku ingin selalu memastikan apa saja hal-hal yang harus aku peduli dan kamu ada di salah satunya. Entah aku lupa di urutan ke berapa kamu kutulis. Sekarang, mari ikut aku untuk memastikannya!
Apakah mataku yang salah melihat atau tanganku yang salah menulis tempo itu. Ternyata kamu adalah satu-satunya hal yang menjadi kepedulianku. Kamu menguasai semua urutan dari satu sampai entah aku lupa ke berapa sekian. Begitu hebatnya kamu. Kalau kamu menganggapnya biasa saja, kamu memang sungguh terlalu.
Maafkan aku jika untuk saat ini kamu belum bisa terlalu sering di kamarku. Sebagian hidupmu aku pindahkan ke tempat yang lain. Di sana kamu juga disayangi. Bahkan setiap ada orang yang ingin mengambilmu, pasti aku selalu dapat laporan. Aku langsung menuju ke tempatmu di sana untuk memastikan kamu baik-baik saja. Jika sudah begitu, yang ada hanya rindu yang merayap.
Menungku akhir-akhir ini adalah tentang kamu. Aku harus punya waktu untuk kamu. Makanya aku menung-menung terus. Malam ini mungkin giliran Ocean Sea yang akan aku setubuhi. Kamu berikutnya. Sabar ya.
: listrik imajinasinya sedang membuat sketsa tubuh si B
Sering aku bolak-balik lembar buku harianku. Aku ingin selalu memastikan apa saja hal-hal yang harus aku peduli dan kamu ada di salah satunya. Entah aku lupa di urutan ke berapa kamu kutulis. Sekarang, mari ikut aku untuk memastikannya!
Apakah mataku yang salah melihat atau tanganku yang salah menulis tempo itu. Ternyata kamu adalah satu-satunya hal yang menjadi kepedulianku. Kamu menguasai semua urutan dari satu sampai entah aku lupa ke berapa sekian. Begitu hebatnya kamu. Kalau kamu menganggapnya biasa saja, kamu memang sungguh terlalu.
Maafkan aku jika untuk saat ini kamu belum bisa terlalu sering di kamarku. Sebagian hidupmu aku pindahkan ke tempat yang lain. Di sana kamu juga disayangi. Bahkan setiap ada orang yang ingin mengambilmu, pasti aku selalu dapat laporan. Aku langsung menuju ke tempatmu di sana untuk memastikan kamu baik-baik saja. Jika sudah begitu, yang ada hanya rindu yang merayap.
Menungku akhir-akhir ini adalah tentang kamu. Aku harus punya waktu untuk kamu. Makanya aku menung-menung terus. Malam ini mungkin giliran Ocean Sea yang akan aku setubuhi. Kamu berikutnya. Sabar ya.
: listrik imajinasinya sedang membuat sketsa tubuh si B
No comments:
Post a Comment