Aku ingin menjadi waktu di saat kau mengatakan tidak ada lagi waktumu untukku. Aku ingin menjadi air mata di saat kau lupa bagaimana cara kau menangisiku. Aku ingin menjadi apa pun untuk hidupmu agar hidupku cukup kau pinta hanya untuk memikirkanmu.
Kutangkap kedua tanganmu untuk bisa menemani perjalananku. Tapi, hanya angin yang dapat kugenggam karena kau tidak nyata lagi untukku. Sebenarnya ada rinduku untukmu. Tapi, aku lupa di mana aku meletakkannya. Aku juga tahu ada penantianmu untukku. Tapi, aku tidak tahu harus bagaimana bertemu.
Ingin kusentuh lagi detak jantungmu agar aku dapat merasakan kembali bagaimana detik dalam hidupmu. Terlalu banyak alasan yang harus aku katakan tentang mengapa aku memintamu untuk kembali, Knava.
Kutangkap kedua tanganmu untuk bisa menemani perjalananku. Tapi, hanya angin yang dapat kugenggam karena kau tidak nyata lagi untukku. Sebenarnya ada rinduku untukmu. Tapi, aku lupa di mana aku meletakkannya. Aku juga tahu ada penantianmu untukku. Tapi, aku tidak tahu harus bagaimana bertemu.
Ingin kusentuh lagi detak jantungmu agar aku dapat merasakan kembali bagaimana detik dalam hidupmu. Terlalu banyak alasan yang harus aku katakan tentang mengapa aku memintamu untuk kembali, Knava.
No comments:
Post a Comment