Jadi, aku itu tiba-tiba merasa buntu ketika harus berhadapan dengan kamu kembali. Aku bingung sampai kelimpungan karena memikirkan “aku harus ngomong apa?”. Benar-benar tidak ada i-d-e di dalam kepalaku ini untuk dikeluarkan agar kita bisa ngobrol lagi. Akhirnya, kita diam saja dalam beberapa hari ini.
Padahal sebelum-sebelumnya lancar saja ide itu datang. Tapi, ntah mengapa? Ntahlah. Tidak tahu. Tidak enak jika begini. Oh, aku katakan kepada kamu, aku tegaskan sekali lagi, pembicaraan yang kemarin-kemarin itu ada bukan karena kita baru saja ada secara kebetulan. Tapi, karena memang mengalir begitu saja. Nah…sekarang??? Buntu sebuntu-buntunya. Parah. Dan aku tidak suka ini!!!
Kita bisa bicara bukan karena ada keperluan. Aha…kamu ingin begitu??? Oh, Nak, ingatlah bagaimana cara tawa kita bersama kalau kamu menganggap kita lebih baik berbicara jika ada perlu saja atau seperlunya saja !! Tiba-tiba aku ingin ketawa lagi, ciyahahahahahaha… (dulu ada yang mengajari aku cara menulis ketawa seperti ini!)
“Apa kabar, Akang?"
“Alhamdulillah, kabar baik. Yuni sendiri gimana kabarnya?”
“Baik juga.”
Setelah itu ……………………………….gak tahu lagi mau ngomong apa akunya. Paling tidak enak kalau sudah yang beginian.
Cerita yang lain….
“Lagi ngapain, Qi?”
“ Lagi diem-diem aja nih, Yun. Yuni?”
“Baru selesai makan.” (itu pun lama baru aku jawab)
Setelah itu…………………………………..gak tahu lagi mau ngomong apa. Geregetan sekali kalau sudah begini. Oh, sahabat…maafkan aku. Bukan aku tak mau memperhatikanmu atau tidak peduli atau bersikap dingin kepada kamu, tapi karena tiba-tiba saja aku jadi kurang kreatif dalam menghadapimu. Syukur-syukur apa yang aku rasakan ini kepadamu malah tidak kamu rasakan. Justru berharapnya kamu mengatakan, “Ngapain sih tanya-tanya mulu? Gak ada kerjaan!” Tapi, belum ada sahabatku yang berbicara begitu. Sedihnyaaaaa…. Ciyahahahahahaha….
Nah, aku ingin bicara banyak dengan kamu tentang banyak hal. Kendalanya kita tidak bisa bertemu. Kamu jauh. Kalau pakai alat-alat canggih, aku malas. Oh ya, sekarang aku lagi malas menggunakan alat-alat hebat itu. Mungkin hanya beberapa kali dalam 24 jam. Alasannya karena aku lagi m-a-l-a-s saja. Tidak ada yang tahu kapan malasnya aku akan hilang dan rajinnya aku segera datang.
Ya, aku bingung mau ngomong apa. Kamu bisa kan memaklumi itu? Aku yakin dengan diriku sendiri kalau aku ini adalah orang yang sangat menyenangkan untuk diajak ngobrol apa saja. Tapi, jika aku sedang buntu itu tandanya aku sedang m-a-l-a-s. Lho…kamu jangan marah kalau aku malas. Seharusnya kamu senang kalau aku malas. Setidaknya itu kesempatan aku untuk introspeksi diri agar aku bisa merasakan rajin itu kembali. Tidak ada yang salah dengan malas.
Nb: Jangan merebahkan badan kalau tidak ngantuk!!
Itu motto aku untuk sementara ini. Tidur tidak teratur, mulai dari jam tidur, lamanya tidur, bagaimana cara tidur, bahkan alasan kenapa aku harus tidur (penting ya?…ciyahahahahaha). Semua itu mempengaruhiku dalam berpikir dan merasakan. Termasuk dalam mengindra keberadaan kamu dan apa hubungannya aku dengan kamu. Tidur itu perlu!! Kalau gak penting, jangan tidur dulu. Kalau penting, langsung tidur saja.
Begitulah sahabat. Maaf aku jarang menghubungimu karena aku sedang bingung mau ngomong apa. Atau, kamu saja yang menghubungiku. Kamu saja yang ngomong kepadaku. Ntar juga aku ikutan ngomong. Aku harap kita bisa bekerja sama dengan baik, ciyahahahahaha….
No comments:
Post a Comment